Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di Timur Tengah terus memuncak. Beberapa pihak menyatakan kekhawatirannya bahwa akan timbul perang besar yang melibatkan sejumlah negara dan kelompok di Dunia Arab itu.
Kawasan itu sebenarnya sudah memanas karena perang Gaza. Namun, pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.
PBB Teriak
Dalam pernyataan terbaru, Senin (5/8/2024), Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk telah menyerukan deeskalasi yang mendesak di Timur Tengah. Ia khawatir situasi perang Gaza dapat menyebar.
“Saya sangat khawatir tentang meningkatnya risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah dan memohon kepada semua pihak, bersama dengan negara-negara yang berpengaruh, untuk bertindak segera untuk meredakan apa yang telah menjadi situasi yang sangat genting,” kata Turk dalam sebuah pernyataan.
Hal itu terjadi saat Israel bersiap menghadapi tanggapan dari Iran dan kelompok Lebanon Hizbullah atas pembunuhannya terhadap tokoh-tokoh senior Hamas dan Hizbullah di Teheran dan Beirut. PM Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan pihaknya siap dengan skenario apapun, defensif maupun ofensif.
Israel Serang Lagi Lebanon
Sementara itu, AlJazeera melaporkan bahwa sedikitnya dua orang, termasuk seorang paramedis, tewas dalam serangan udara Israel di dekat Meiss el-Jabal, sebuah kota di Lebanon selatan. Ini juga dikatakan National News Agency (NNA).
“Tentara Israel mengatakan serangan yang dilakukan oleh pesawat nirawak itu menargetkan anggota sel operasi Hizbullah,” muat laman itu.
“Hizbullah mengatakan korban tewas termasuk Ali Shuqair, seorang anggota kelompok itu, dan Muhammad Hammadi, seorang paramedis yang merupakan anggota Islamic Risala Scout Association,” tambahnya.
“Mereka adalah penduduk Meiss el-Jabal.”
Iran Janji Hukum Israel
Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaan bahwa Israel harus mendapatkan hukuman atas aksi kekerasannya. Israel diyakini pelaku utama atas pembunuhan pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh.
“Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran merupakan pelanggaran hukum internasional. Iran berhak untuk mempertahankan keamanan nasional dan kedaulatan atas wilayahnya. Teheran berhak untuk mendisiplinkan Israel, menghalanginya, dan menghentikan kejahatannya,” ujarnya dikutip Al Jazeera.
Ramai-Ramai Negara Arab Bergerak
Sejumlah diplomat internasional dan Arab berusaha menahan kemungkinan terjadinya perang regional yang sesungguhnya. Apalagi semenjak Israel melakukan pembunuhan terhadap Haniyeh di Iran serta tewasnya petinggi Hizbullah, Fuad Shukr, di Lebanon.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi melakukan kunjungan yang sangat langka ke Teheran pada hari Minggu. Kantor berita ISNA mengatakan Safadi bertemu dan mengadakan konsultasi dengan pejabat menteri luar negeri Ali Bagheri setelah mendarat di Teheran.
“Diplomat tinggi Yordania kemudian bertemu Pezeshkian, yang mengatakan pembunuhan Haniyeh adalah tindakan kejam dan”kurang ajar oleh Israel dan bersumpah untuk membalas kematiannya,” kantor berita resmi IRNA melaporkan.
Yordania berada dalam posisi yang sangat sulit karena terakhir kali Iran menyerang Israel secara langsung, Amman berperan. Yordania juga membantu militer Amerika Serikat mencegat rudal Iran, dan Teheran telah memperingatkan bahwa negara mana pun yang mengambil bagian atau membantu AS akan dianggap sebagai target.
Biden Telpon Raja Yordania
Presiden Joe Biden akan berbicara dengan Raja Abdullah dari Yordania dalam beberapa jam mendatang. Ini untuk membahas situasi kawasan.
“Ada kesadaran yang sangat nyata sekarang bahwa kita mungkin tidak berbicara tentang minggu atau bahkan hari, serangan oleh Iran bisa jadi sesuatu yang terjadi dalam hitungan jam,” kata Al-Jazeera melaporkan Gedung Putih.
“Itulah sebabnya kita telah melihat selama beberapa hari terakhir, semua pertemuan ini, semua seruan untuk de-eskalasi,” tambahnya.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga berbicara dengan mitranya dari Israel dua kali dalam beberapa hari terakhir. Pertama untuk menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap Israel, tetapi juga menyerukan perlunya de-eskalasi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada negara-negara G7 kemarin untuk mendesak mereka melakukan apa pun yang mereka bisa untuk memberikan tekanan diplomatik ke Iran. Supaya, lanjutnya, ketegangan mereda.
Hizbullah Serang Militer Israel
Di sisi lain, kelompok Hizbullah mengatakan telah melakukan serangan pesawat nirawaknya di lokasi militer Israel di dekat pemukiman Malkia di Israel utara. Ini mengenai “targetnya dengan tepat”.
Sebelumnya, tentara Israel mengatakan telah mencegat “target udara mencurigakan” yang melintas dari Lebanon di wilayah Galilea Barat. Pernyataan itu mengatakan UAV itu jatuh di wilayah Malkia, tanpa ada korban luka yang dilaporkan.
Jepang Minta Warga Tinggalkan Lebanon
Kementerian Luar Negeri Jepang telah mengeluarkan peringatan perjalanan yang menyarankan warganya di Lebanon untuk meninggalkan negara tersebut. Peningkatan ketegangan di Timur Tengah menjadi penyebab.
Banyak negara lain membuat pengumuman serupa bagi warganya. AS, Inggris, Prancis dan Belanda sudah melakukan lebih dulu.
Korban Tewas Gaza
Lebih dari 39.623 warga Palestina telah tewas semenjak perang Gaza pecah Oktober. Sementara 91.469 lainnya terluka dalam perang Israel itu,
“Setidaknya 40 orang telah tewas dan 71 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian tersebut.
Pejabat Rusia ke Iran
Sementara itu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu telah tiba di Teheran untuk berunding dengan para pemimpin Iran, termasuk Presiden Masoud Pezeshkian. Ini diberitakan menurut media Rusia.
Pembicaraan antara Shoigu dan Pezeshkian akan mencakup keamanan regional dan global. Shoigu, yang menjabat sebagai menteri pertahanan Rusia hingga Mei, juga akan bertemu dengan pejabat senior militer dan keamanan untuk membahas penguatan kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, kantor berita RIA Novosti melaporkan.
“Kunjungan tersebut dilakukan di tengah kekhawatiran akan eskalasi di kawasan tersebut menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh minggu lalu di Iran,” muat laman itu.
Next Article
Perang Baru Arab Tinggal Sejengkal, Negara-Negara Saling Ancam