Investor Yakin Data Inflasi AS Mendingin, SdanP500 dan Dow Jones Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) mengalami pergerakan yang fluktuatif pada pembukaan perdagangan Senin (12/8/2024) karena investor menantikan data inflasi.

S&P 500 naik 0,4% sementara Nasdaq Composite meningkat 0,4%. Saham Nvidia naik 5% membantu kenaikan indeks yang didominasi teknologi. Dow Jones Industrial Average turun 57 poin, atau 0,1%.

Serangkaian data inflasi yang akan datang akan menjadi kunci bagi pasar yang tetap gelisah setelah peningkatan volatilitas. Laporan indeks harga konsumen untuk Juli akan menjadi petunjuk penting apakah ekonomi tetap stabil, atau apakah investor akan tetap cemas setelah laporan pekerjaan non-pertanian yang lemah pada periode Juli yang berkontribusi pada penurunan pasar baru-baru ini.

“Kami optimis bahwa dasar jangka pendek telah terbentuk, atau hampir terbentuk, pada 5 Agustus, ketika S&P 500 ditutup turun 8,5% dari puncaknya (dalam kisaran penurunan normal/sehat 5-10%) dan level dukungan teknis penting bertahan,” tulis Lori Calvasina, kepala riset strategi ekuitas global di RBC Capital Markets pada hari Senin. “Namun, kami tetap waspada terhadap kondisi yang tidak stabil yang mungkin masih berlangsung dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kekhawatiran pertumbuhan jika rilis data ekonomi terus mengecewakan.”

Pada Jumat pekan lalu (9/8/2024), semua indeks utama naik untuk mengakhiri minggu, namun berhenti tepat sebelum pulih sepenuhnya. Dow mengakhiri minggu lebih rendah sebesar 0,6%, sementara S&P 500 turun hanya 0,04%, dan Nasdaq Composite yang didominasi teknologi turun 0,18%. Wall Street memulai minggu lalu dengan penjualan besar-besaran karena kekhawatiran yang meningkat akan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

“Emosi sedang tinggi dan pergerakan pasar cenderung terjadi secara berkelompok, jadi saya tidak akan terkejut jika kita menghadapi minggu lain yang penuh gejolak,” kata Callie Cox, kepala strategi pasar di Ritholtz Wealth Management, kepada CNBC. “Orang-orang mulai bersiap menghadapi resesi meskipun krisis belum terwujud. Ketakutan sering kali bekerja untuk keuntungan kita sebagai investor pasar saham. Lebih banyak reli bantuan tampaknya mungkin terjadi jika data ekonomi tetap kuat, dan sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga bisa terus memimpin pasar lebih tinggi.”

Wall Street juga memantau laporan indeks harga produsen untuk Juli yang akan dirilis pada Selasa. Penjualan ritel untuk Juli juga akan dirilis pada Kamis.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)

Saksikan video di bawah ini:




Next Article


S&P 500 & Nasdaq Bangkit, Wall Street Dibuka Menghijau
 

Updated: Agustus 12, 2024 — 4:07 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *